Belajar Menjadi Duta Wisata di School of Tourism Ambassador

Menjadi seorang duta wisata bukanlah tugas yang mudah. Seperti yang kita ketahui, seorang duta wisata merupakan representatif dari daerah asalnya yang diharapkan memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi secara nyata untuk mempromosikan serta mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya.

Setiap tahunnya, seluruh kota maupun kabupaten di masing-masing daerah di Indonesia menyelenggarakan pemilihan duta wisata di daerahnya. Ajang pemilihan ini memang banyak ditunggu-tunggu oleh setiap insan muda yang ingin berkecimpung dalam dunia pariwisata. Selain mencari duta wisata, ajang pemilihan di daerah-daerah ini juga merupakan ajang untuk mempromosikan budaya dan pengembangan bakat serta kreativitas bagi generasi muda yang mengikutinya.

Namun, sepertinya niat-niat awal dari tujuan mengikuti pemilihan duta wisata sudah berubah. Banyak orang sekarang menilai bahwa tujuan seseorang mengikuti pemilihan duta wisata hanya sebatas ajang untuk mencari ketenaran. Bahkan, setelah menjadi duta wisata, seorang duta wisata tidak terlalu tahu apa tujuan dan tugasnya sebagai seorang duta wisata.

Berangkat dari hal ini, Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) dan Paguyuban Mas Mbak Cilacap mengadakan seminar "School of Tourism Ambassador" yaitu sebuah seminar yang akan meningkatkan kemampuan duta wisata di era digital.

Kegiatan dibuka oleh sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap. Selanjutnya, dilanjutkan dengan materi pertama tentang "Duta Wisata 3.0" yang disampaikan oleh Ketua DPN Adwindo Bli Adi Pratama.

Bli Adi menjelaskan bahwa terdapat 3 tahap dalam duta wisata. Duta wisata 1.0 yang berarti Be, yaitu seorang duta wisata hanya seorang yang baru terpilih dan menggunakan selempang. Duta wisata 2.0 yang berarti Do, yaitu seorang duta wisata baru melaksanakan tugas yang memang diwajibkan oleh seorang duta wisata seperti mempromosikan pariwisata daerah dan mengikuti undangan peresmian yang dilakukan oleh pemerintah. Dan yang terakhir duta wisata 3.0 yang berarti Inspire, yaitu dimana seorang duta wisata sudah bisa menginspirasi orang-orang di sekitarnya.

Selain itu, Bli Adi juga menjelaskan tugas-tugas dari seorang duta wisata. Dengan mengetahui tugasnya, maka seorang duta wisata dapat lebih terarah dan mengerti apa yang akan ia lakukan ke depan.

"Tugas utama seorang duta wisata ada tiga, promotor, edukator, dan inisiator. Promotor yaitu mempromosikan daerah pariwisata, Edukator yaitu memberikan informasi dan edukasi tentang pariwisata, serta Inisiator yaitu menjadi penggerak dalam perubahan pariwisata," Ujar Bli Adi.

Pemateri kedua dalam seminar "School of Tourism Ambassador" ini adalah Jevon Samuel (Wakil II Duta Wisata Indonesia 2015) yang berasal dari Kota Balikpapan. Di sesi kedua ini, Jevon berbicara mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh duta wisata. Lalu, Jevon bercerita mengenai kegiatannya di Balikpapan. Bersama FDWB (Forum Duta Wisata Balikpapan), Jevon berbagi inspirasi beberapa kegiatan yang telah ia lakukan di Kota Balikpapan, seperti kegiatan "Jelajah Balikpapan" yaitu kegiatan tour wisata-wisata yang ada di Balikpapan dan "Balikpapan Charitrip" yaitu kegiatan yang mengkombinasikan wisata dengan beramal.

Jevon juga bercerita tentang kegiatan Balikpapan Charitrip bersama FDWB yang ternyata juga menginspirasi mereka. Dengan melakukan kegiatan amal yang awalnya ingin menginspirasi peserta kegiatan Balikpapan Charitrip, Jevon dan teman-teman FDWB ternyata juga terinspirasi oleh anak-anak yang begitu riang dalam keterbatasan di kegiatan Balikpapan Charitrip.

Ada dua kutipan yang saya ingat dari bang Jevon:

Pertama:

A bone to a dog is not charity. Charity is the bone shared with the dog when you are just hungry as the dog.
-Jack London-
Berbagi adalah ketika sesuatu yang kita butuhkan, namun kita tetap memberikannya ke orang yang juga membutuhkan.

Kedua:

Visi yang tulus menghasilkan karya abadi
-Matthew Ludji- 
Visi yang benar-benar kita buat dalam keresahan, bakal terus diingat jika itu dapat terlaksana.

Pemateri terakhir dalam seminar "School of Tourism Ambassador" adalah mbak Elita (Duta Wisata Indonesia D.I Yogyakarta & Marketing Communication Qlue Smart City) yang bercerita mengenai perkembangan dunia digital. Tidak bisa dipungkiri, internet sudah menjadi kebutuhan utama dalam aktivitas sehari-hari. Namun, penggunaan internet di sosial media harus digunakan untuk yang bermanfaat.

Kemudian mbak Elita menjelaskan tips untuk membuat konten yang baik di sosial media. Karena, jika sudah menjadi duta wisata, seseorang tersebut merupakan public figure yang bakal dilihat oleh banyak orang.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana strategi agar sosial media menjadi lebih bermanfaat dan dinikmati oleh banyak orang. Dengan melakukan postioning yang tepat serta konsistensi yang didukung oleh pembuatan konten yang baik, maka akan menimbulkan sebuah personal branding yang baik pula.

Kegiatan ditutup dengan melakukan foto bersama. Sungguh pengalaman yang luar biasa bagi saya bisa mengikuti seminar yang dikelilingi oleh orang-orang hebat yang menginspirasi.

Foto bersama peserta dan pembicara di "School of Tourism Ambassador"




No comments:

Post a Comment