Scavenger Hunt di Acara "Night at The Museum" di Museum Geologi Bandung

Saya yakin hampir semua museum yang ada di Indonesia itu hanya buka dari pagi hingga sore hari. Memang, jadwal museum melayani itu sesuai jam kerja. Namun, bagaimana jika museum buka di malam hari?

Dari yang saya ketahui, hanya ada dua museum di Bandung yang pernah membuka museum pada malam hari yakni Museum Konferensi Asia Afrika dan Museum Geologi. Kedua museum tersebut pun memberi kegiatan tersebut dengan nama yang sama. Kegiatan tersebut bernama "Night at The Museum." -selanjutnya akan disingkat dengan NATM.

Sebelumnya, saya sudah pernah mencicipi acara NATM di Museum Konferensi Asia Afrika. Kegiatan ini saya datangi karena saya sebagai panitia acara Milangkala Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika kebagian meliput dan mendokumentasikan acara tersebut. Untuk melihat hasil liputan saya bisa di klik disini

Penasaran dengan kegiatan NATM di Museum Geologi, saya mengajak teman saya Isan untuk datang. Informasi acara ini saya dapatkan melalui twitter. Pada saat melihat poster acara tersebut, saya bergumam "Wah, ternyata museum geologi ada acara Night at The Museum-nya juga ya."

Pukul 19.10 WIB, saya sampai di Museum Geologi. Teman saya Isan sudah sampai duluan. Kami hanya selisih lima menit waktu sampai. Baru buka sepuluh menit, antrian loket pembelian tiket sudah panjang hingga sampai ke bawah tangga museum. Setelah membeli tiket, kami langsung masuk ke dalam museum. Ini pertama kalinya saya datang ke Museum Geologi. Sedangkan Isan sudah beberapa kali, terakhir kali waktu SD.

Begitu masuk ke museum, kita akan disuguhkan dengan sebuah live accoustic yang penyanyinya adalah seorang teteh yang geulis. Tak hanya itu, kita juga dapat melihat fosil kerangka mammoth yang besar dan panjang ketika baru masuk museum. Melihat koleksi ini, saya langsung teringat dengan sebuah film yang judulnya juga sama dengan acara di museum.


Tenang, tenang. Kerangka-kerangka mammoth yang ada di Museum Geologi ini tidak hidup seperti yang ada di film NATM. Robin Williams pun tidak akan menunggang kuda di museum ini. Selain karena kejadian itu hanya ada di film, kenyataannya Robin Williams pun sudah meninggal. Jadi, tenang saja.

Setelah mengisi buku tamu, kami ditawarkan oleh teteh-teteh yang wajahnya geulis seperti kamu untuk mengikuti games di acara NATM. Kami mengantri di sebelah. Berbeda dengan konsep NATM yang ditawarkan oleh Museum Konferensi Asia Afrika, di Museum Geologi NATM dibumbui dengan acara games yang diberi nama "Scavenger Hunt."

Scavenger Hunt

Scavenger Hunt merupakan sebuah games edukasi yang berhubungan dengan koleksi-koleksi yang terdapat di Museum Geologi. Setiap tim yang terdiri dari dua orang nantinya akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di kertas yang telah diberikan. Pertanyaan tersebut semua bisa dijawab dengan melihat informasi koleksi yang ada di museum. Tidak hanya menjawab pertanyaan, di kertas soal kita juga disuruh mengambil foto koleksi yang sesuai dengan pertanyaan. Sepuluh kelompok yang tercepat menjawab pertanyaan dengan benar, maka akan diberikan hadiah.


Contoh pertanyaannya seperti ini:
1. Reptil tertua yang terdapat di Flores
2. Aku adalah fosil raksasa metamenge. Tolong fotoin aku ya!
Saya bersama Isan memulai permainan Scavenger Hunt ini dengan santai. Bahkan, pulpen saja kami tidak ada. Tidak seperti orang-orang lainnya yang sudah terburu-buru lari kesana-kemari untuk mencari jawaban.

Semua pertanyaan di kertas soal, jawabannya ada di lantai satu museum. Kita harus jeli melihat setiap informasi yang ada di koleksi. Selain itu, kita harus membawa senter untuk menjelajah serta mencari jawaban. Beberapa ruangan di museum lampunya dimatikan, jadi untuk mencari informasi jawaban yang ada di museum lumayan sulit.

Kami melenggang ke beberapa ruangan di lantai satu museum. Ternyata, mencari informasi jawaban tidak semudah yang saya bayangkan. Kami harus menyenter setiap papan informasi yang tulisannya sangat kecil itu. Namun, mengungkapkan rasa ke cewek, saya rasa masih lebih sulit. Jadinya, kami tetap melanjutkan perburuan jawaban.


Sempat putus asa karena ada jawaban yang belum dilengkapi, kami sempat berniat untuk menyerah. Admin yang memeriksa jawaban mengembalikan kertas soal kami karena ada foto yang belum diambil. Namun, niat untuk menyerah kami urungkan ketika berhasil menemukan foto yang diminta.

Salah satu foto yang membuat kami semangat lagi ketika ditemukan
Lima menit kemudian setelah mendapatkan semua jawaban dan foto, kami kembali ke meja admin. Admin yang memeriksa jawaban kemudian meng-acc lembar jawaban kami. Seperti dosen pembimbing, ia menandatangani nama serta urutan kelompok kami di sebuah kertas.

Menunggu hasil pengumuman, kami kembali mengelilingi museum untuk membaca serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto.


Museumnya OKE-OCE banget!
Tempat favorit saya untuk foto. Ada di lantai 2 museum
Pukul 21.40 WIB, live accoustic yang dinyanyikan oleh teteh geulis telah usai. Kemudian, terdengar suara dari bawah kalau pengumuman permainan Scavenger Hunt  akan segera diumumkan. Kami yang sedang berfoto-foto ria langsung bergegas ke lantai satu.

MC pun mulai memanggil sepuluh kelompok terbaik dari permainan Scavenger Hunt. Saya deg-degan. Isan menatap wajah saya. Lalu dia tiba-tiba punya perasaan ke saya. Ya enggaklah.

"Urutan satu kelompok bla bla, urutan dua kelompok bla bla, urutan tiga kelompok bla bla, urutan empat kelompok bla bla, urutan lima kelompok bla bla, urutan enam kelompok bla bla."

Sampai urutan keenam, kelompok kami belum dipanggil. Hanya tersisa empat kelompok lagi yang akan menang dan mendapatkan merchandise dari Museum Geologi. Awalnya sih Isan udah pasrah. Rencananya kami mau naik ke lantai dua lagi buat foto-foto. Tapi, saya sempat bilang ke Isan dengan nada bercanda "kita dipanggil urutan kesepuluh nih, yang paling akhir."

Daaan benar saja! MC menyebutkan urutan kesepuluh adalah kelompok 34 atas nama Isan dan Iqbal! Saya sempat teriak sedikit namun masih dalam batas wajar. hehe. Kami pun maju kedepan bersama dengan kesembilan pemenang lainnya. Setelah pembagian hadiah, kesepuluh kelompok pemenang pun foto bersama.

Sumber: FB Sahabat Museum Geologi


Saya jadi yakin, museum-museum di Indonesia bakal lebih banyak menarik pengunjung jika dikemas dalam bentuk games seperti yang dilakukan oleh Museum Geologi.

It was a nice experience for me :)

No comments:

Post a Comment