Berkunjung ke Kawasan Kota Tua

Kemarin, gua sama keluarga nyampe di Jakarta (yang mau muntah, silahkan muntah). Kesempatan kali ini aku mengunjungi kawasan historis, yaitu Kota Tua Jakarta. Kawasan Kota Tua memiliki banyak museum. Diantaranya adalah Museum Wayang, Museum Fatahillah (sejarah Jakarta), Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, dan Museum Seni Rupa dan Keramik.

Kami kesana naik Commuter Line. Untuk menuju ke kawasan kota tua, kita memilih Commuter Line jurusan Agroteknologi, eh salah maksudnya Jakarta Kota. Di Jakarta Kota inilah kawasan Kota Tua berada.

Sebenarnya, bulan Februari lalu, aku udah pernah ke Kota Tua ini. Tapi, kemarin itu aku kesananya udah sore sekitar jam 4-an. Jadi belum liat ada apa aja di kawasan Kota Tua.

Tempat yang pertama dikunjungi adalah Cafe Batavia. Disini, kita bisa merasakan ramuan makanan yang lezat dengan nuansa kolonial. Jangan tanya harga makanan disini, udah pasti mahal.

Ice Tea 25000. Teh Manis dingin 3000

Bangunan di Cafe Batavia ini merupakan bangunan tertua kedua di Kota Tua setelah Museum Fatahillah. Usianya sekitar 200 tahun. Namun, bangunan nya masih kokoh sampe sekarang. Turis asing banyak yang datang kesini. Di lantai 2 terdapat foto-foto musisi dari berbagai dunia. Sampe-sampe di kamar mandi banyak foto manusia-manusia. Jadi, kalo boker disini kita gak merasa kesepian.






Illustrasi Lagi ngerjain skripsi. Gambar diperankan oleh model

Selanjutnya, aku mengunjungi Museum Fatahillah (sejarah Jakarta). Bangunan disini terlihat agak tidak terawat. Namun, pemerintah sekarang sedang melakukan pemugaran. Banyak koleksi yang ada di museum ini dipindahkan. Jadi, koleksi yang ada di dalam museum sedikit. Masih banyak ruangan yang kosong.

Museum ini dulunya di gunakan sebagai balai kota. Selain digunakan sebagai balai kota, bangunan museum ini memiliki fungsi sebagai Pengadilan, Kantor Catatan Sipil, tempat warga beribadah di hari Minggu, dan Dewan Kotapraja (College van Scheppen). Kemudian sekitar tahun 1925-1942,  gedung museum tersebut juga digunakan untuk mengatur sistem pemerintahan pada Provinsi Jawa Barat. Tahun 1942-1945 dialihfungsikan menjadi  kantor tempat pengumpulan logistik Dai Nippon.

Untuk memperingati berdirinya Batavia yang ke-300, pemerintah Belanda beserta warga mulai mengumpulkan sejarah Batavia untuk mengenangnya. Pada tahun 1936, Museum Oud Batavia diresmikan oleh Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh Stachouwer (1936-1942), dan dibuka untuk umum pada tahun 1939. Setelah itu pada tahun 1968 gedung ini diserahkan kepada Pemda DKI Jakarta lalu kemudian dijadikan sebagai Museum pada tahun 1974.

Baiklah, berikut foto-foto yang saya ambil ketika di museum:


Sedang mengamati salah satu lukisan gubernur Batavia
Yaudah, itu aja post-an saya mengenai Kawasan Kota Tua ini, semoga bermanfaat!