Berkunjung ke Museum Konperensi Asia Afrika

Di hari bolos kuliah, aku berkesempatan mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika. Aku datang bersama abangku dan teman anggota Masivers Medan yang kebetulan lagi kuliah di Bandung. Kami mengunjungi Museum KAA (Konferensi Asia Afrika) pada hari rabu, 23 April. Karena Museum tutup jam 4, kami buru-buru kesana, dan sampai pada jam setengah 3.

Tujuan dibuatnya Museum KAA ini adalah untuk mengenang peristiwa paling bersejarah bagi negara-negara di Asia dan Afrika. Museum ini dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia. Museum Konperensi Asia Afrika diresmikan berdirinya oleh Presiden Soeharto pada 24 April 1980, sebagai puncak Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika. Konferensi Asia Afrika sendiri diadakan dengan tujuan untuk menolak pemihakan kepada blok barat (Amerika) atau blok timur (Uni Soviet) bagi negara-negara Asia dan Afrika.

Terdapat bendera-bendera negara peserta KAA
 ----
Di bulan April ini ada peringatan 59 tahun peringatan KAA. Museum terlihat begitu hidup. Bendera-bendera negara peserta KAA dipasang di depan museum. Kami pun masuk ke dalam museum. Lalu, kami melihat pemandangan yang jarang sekali terlihat pada masa sekarang. Museum ini terlihat ramai oleh anak-anak SMA yang memang inisiatif datang sendiri, bukan agenda dari sekolah. Bukan hanya anak SMA saja, pengunjung museum ini pun didatangi oleh masyarakat umum. Ada dari etnis pribumi, cina, India, dan lain-lain.

Hal yang pertama kali saya lihat di museum ini adalah replika patung para petinggi negara di Asia dan Afrika. Terlihat bung karno sedang berpidato.

Muka manyun
Museum ini juga sudah terdapat komputer Touch Screen yang bisa kita gunakan untuk mendapatkan informasi tentang Konferensi Asia Afrika


Berikut adalah foto-foto sewaktu saya di museum:

Ini adalah kursi rotan yang digunakan waktu KAA
Headline koran di dunia membicarakan KAA
Salah satu ruangan di KAA
Tempelan-tempelan berita dan informasi mengenai KAA
Koleksi koran membicarakan KAA
Mencari-cari tempat selanjutnya. Foto yang sangat tidak penting
Mesin-mesin tik yang digunakan sewaktu KAA
Tempat bendera-bendera negara yang ikut KAA. Manusia diatas bisa dipanggil "Oppa"
Arif, Ojik, Iqbal
Foto terakhir sebelum pulang
Akhirnya, kami pun pulang. Kami sangat tertarik dengan koleksi di museumnya. Semoga makin banyak orang yang mau mengunjungi museum.

Ini ceritaku, mana ceritamu?