UAS Selesai, Kelakuan Dani Belum Selesai

Selesai.


Udah gitu aja, karena semuanya sudah selesai!

Ganyangka, akhirnya UAS di semester dua ini udah selesai. Padahal kemarin baru aja semester satu. Teringat ketika zaman-zaman jahiliyah Maba, rambut botak, pake atribut name tag, celana bahan, dan bla bla bla.

Apakah dengan berakhirnya semester dua ini maka aku resmi jadi mahasiswa tingkat dua? Kenapa aku udah jadi tingkat dua? kenapa? kenapa? padahal kan aku mau presiden yang nomor satu. #ganyambungsekaliguskampanye

UAS yang dimulai dari minggu lalu barusan aja berakhir. Untuk merayakannya mari kita bernyanyi: Baru saja berakhir, ujian di hari ini~

Sebagai mahasiswa yang rajin~ Eh ini kok masih nyanyi -__-

Sebagai mahasiswa yang rajin, aku sedih UAS telah berakhir. Kenapa harus berakhir seperti ini? Kenapa gak kemarin-kemarin aja?

Jujur untuk sedalam-dalamnya aku merasa kurang maksimal di semester ini. Mungkin karena kebanyakan nonton sama tidur siang. Kalo masalah belajar, ya aku belajar. Tapi hanya sekedar baca aja. Apalagi dalam minggu kemarin ada debat capres ditambah ada berita politik yang semakin memanas. Pulang ke kos-an, buka metro tv atau tvOne. Kalo ada berita yang menarik ditonton, terus beritanya aku cari lagi di google. Itu semua yang membuat aku semakin malas untuk belajar. Tapi beruntunglah, UAS sudah berakhir. jadi bisa tidur siang dengan lebih bebas ditambah tiduran sepanjang hari. Apalagi kalo udah libur gini enaknya bangun siang.

Tidak ada perayaan yang spesial dalam rangka berakhirnya UAS. Tidak ada yang coret-coret baju pake pilox yang sebagaimana sering dilakukan anak SMA. Lebih baik baju kuliah ini aku sumbangkan ke mahasiswa yang kurang mampu (ini apa coba). Aku hanya berfoto-foto ria dan merayakannya dengan makan siang (sekaligus merangkap sarapan) bersama teman-teman lainnya.

Terlihat muka-muka kepingin liburan
Ada satu orang yang gak ikut foto disitu. Ada yang tau gak? Ciri-cirinya: dia baru punya mobil baru, gak punya bensin, dan jarang makan siang. Yap, tepat sekali. Dia adalah Dani. Dialah yang mem-foto kami. Maafkan kami Dani....
Awalnya kami mau biarin dia gak ikut foto. Karena merasa kasian, kami persilahkan mukanya nongol di foto. Yang mem-foto gantian jadinya.

Akhirnya Dani nongol
Belum merasa puas, kami lanjut foto-foto menggunakan kamera polaroid Instax-nya si lamza. Lagi-lagi Dani tidak beruntung, karena dialah yang mem-foto kami lagi...



Setelah berpikir panjang, kami merasa gak enak sama Dani. Kami bukanlah tipe teman yang tega liat temannya menderita. Sebagai gantinya, Dani ikutan foto lagi. Tapi fotonya sendiri. Kami yang foto dia rame-rame. Kami suruh dia pake gaya pas foto :))

Nggak ngerti motivasinya apa sampe mau di foto sendiri
Setelah mem-foto Dani dengan gaya pas foto, maka berakhirlah acara foto-foto ria berakhirnya UAS. Kami pun melanjutkan makan siang bareng di sebuah restoran yang lumayan mahal di Jatinangor. Kali ini, Dani tidak memikirkan uang untuk membeli bensinnya lagi. Dia memesan makanan disini. Sungguh prestasi yang luar biasa bagi Dani.

Yaudah, sekian tentang cerita-cerita di semester ini. Semoga Dani makin aneh di semester depan.....