Pengerjaan Laporan Pengamatan Cabe-Cabean!

Di tengah-tengah ujian, aku malah disibukkan dengan beberapa tugas yang belum selesai. Padahal, tugas ini udah lama diberikan oleh dosen. Memang akunya aja yang malas ngerjain.

Tugas yang belum selesai ini adalah membuat laporan pengamatan tanaman selada di Polybag. Ada yang tau gak Polybag itu apa? Polybag adalah semacam plastik berwarna hitam yang dijadikan tempat menanam selain pot. Sumpah, aku paling malas buat yang beginian. Kemarin aku buat tanaman selada ini mati. Tau gak matinya karena apa? Matinya karena dikasih pupuk. Gak tau juga kenapa bisa mati. Mungkin ngasih pupuk sama airnya kebanyakan. Memang aneh tanaman ini. Dikasih makanan banyak, mati. Gak dikasih makanan, mati juga. Tanaman memang beda sama anak kos...

Lanjut ke cerita.
Jadi di tugas ini, kami disuruh mengamati tanaman selada tersebut dari mulai kita menanamnya sampai tanaman tersebut menjadi besar. Lalu, Pengamatan tersebut kita tulis di buku praktikum. Pengamatannya yaitu kita menghitung panjang daunnya, lebar daun, jumlah daun, dan lain-lain. Berhubung tanamanku mati, jadinya aku minta tanaman temanku, Alvin. Kebetulan dia menanam selada di dua polybag.

Tugas pengamatan ini ternayata tidak segampang yang aku pikir. Kita harus mencatat setiap perkembangan dari selada itu. Intinya sih kita menganggap selada itu seperti bayi. Kita harus menjaga dan merawat bayi tersebut hingga menjadi besar. Aku berharap seladaku bisa seperti Kibo di film Doraemon yang bisa bergerak. Jadi, bisa diajak teman curhat, teman makan malam, dan bisa dijadikan pacar khayalan. Aku juga bercita-cita, suatu saat kelak aku akan memberikan pendidikan yang layak kepada seladaku. Tak lupa pula kuberikan guru ngaji agar dia bisa mengajari anak istri-nya untuk mengaji ketika sudah dewasa.

Kibo di Doraemon

Selada Alvin yang menjadi milikku
***

Pengerjaan laporan pengamatan selada ini aku lakukan di rumah Adit. Lamza dan Dani juga ikut mengerjakannya. Kenapa harus di rumah Adit? Rencananya sih kami mau ngerjain di rumah Dani. Tapi, kami takut makanan di rumah Dani habis kami buat. Kami gak mau mengulang dosa ketika ulang tahun Dani.

Di daerah rumah Adit terdapat banyak cabe-cabean. Arti cabe-cabean disini adalah arti sebenarnya, yaitu banyaknya cewek-cewek liar. Untung aja kami bisa menyelesaikan laporan pengamatan selada ini tanpa terpengaruh cabe-cabean. Kami juga bersyukur laporan pengamatan kami tentang tanaman selada. Coba aja tentang tanaman cabe. Hasil Laporan pengamatannya pun akan berbeda. Kami akan mengamati berapa sentimeter diatas lututkah celana yang dipakai cabe tersebut.

Banyak kejadian ketika di rumah Adit. Hujan lebat mengguyuri rumahnya. Kami yang belajar di teras samping rumahnya pun hampir kebasahan terkena percikan air hujan. Tapi, kejadian yang paling menarik adalah si Dani yang lupa bawa buku laporan pengamatannya. Alhasil dia hanya menonton kami mengerjakan laporan. Padahal sih kalo mau ngerjain, sebenarnya bisa. Dia tinggal beli buku campus yang besar itu yang harganya cuma tiga ribu rupiah. Mungkin dipikirannya uang tersebut bisa untuk beli bensin.

Malamnya, kami dikasih makan malam oleh buk de nya si Adit. Sebagai anak kos, aku merasa beruntung. Aku bisa hemat sekitar 12 ribu, karena tidak perlu beli makan malam. Tapi, Dani kemarin sempat menolak ajakan buk de nya si Adit. Alasannya dia mau jemput kakaknya pulang kerja. Jangan berpikiran Dani adik yang baik dulu ya, dia mau menjemput kakaknya karena setiap kali nge-jemput Dani selalu dikasih uang 10 ribu. Supaya Dani tetap bertahan di rumah Adit, Lamza membayar ke Dani 10 ribu sebagai uang ganti karena gak nge-jemput kakaknya. Dani pun menerimanya. Dia untung banyak saat itu. Makan malam gratis + dikasih uang 10 ribu.

Maaf gambarnya gelap. Foto ini diambil dari kamera orang yang kedua dari kanan
Setelah mengerjakan laporan pengamatan, aku, Lamza, dan Dani berpamitan untuk pulang. Dani lah yang mengantarkan aku pulang ke kosan. Ketika di jalan menuju kosanku, Dani banyak cerita pengalamannya waktu SMA hingga membuat perjalanan pulang ke kosanku menjadi tidak terasa. Makasi Dani atas tumpangannya!